Penerapan Metode Iterasi Gauss Seidel
Dalam Rekayasa Sipil
di Bidang Hidrologi
Contoh Kasus
Suatu jaringan pipa sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah mengalirkan air dari reservoir kiri (1) ke reservoir kanan (5) dengan menggunakan pompa A dan B. Pipa C dan D dalam posisi horizontal. Ada beda ketinggian antara titik 4 dan 5 (70 ft). Diberikan data sebagai berikut :
Persamaan penentu untuk aliran dalam jaringan adalah :
QE = QC + QD (1)
p2 = αA – βA QC2 (2)
p3 = αB –
βB QD2 (3)
2.31 (p4 – p2) + 8.69*10-4 QC2 LC / DC5 = 0 (4)
2.31 (p4 – p3) + 8.69*10-4 QD2 LD / DD5 = 0 (5)
z5 – z4 – 2.31p4 + 8.69*10-4 QE2 LE / DE5 = 0 (6)
Tentukan harga QC, QD, QE, p2, p3, dan p4 dari enam persamaan penentu diatas dengan metode Iterasi Gauss Seidel !
Persamaan-persamaan diatas selanjutnya akan digunakan dalam algoritma pemrograman untuk menentukan harga QC, QD, QE, p2, p3, dan p4.
Algoritma Pemrograman
Algoritma yang digunakan dalam program ini yaitu :
a. Masukkan nilai asumsi awal untuk Qc dan Qd (Qc = 100 dan Qd = 100)
b. Proses inisialisasi Eps = 0.001 (toleransi), maxit = 100 (iterasi maksimum)
, iter = 0 (iterasi awal).
c. Hitung harga awal Qe dengan persamaan Qe = Qc + Qd
d. Melakukan proses iterasi sampai konvergen, sesuai dengan persamaan
yang telah diberikan di atas dan dengan syarat konvergensi Qb – Qe <>
e. Jika sudah mencapai konvergensi, cetak harga QC, QD, QE, p2, p3,
p4 dan akhiri program.
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar