RUMAH HEMAT ENERGI
1. PENDAHULUAN
Efek Global Warming sangat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia, mulai dari naiknya muka air laut, kerusakan ozon, efek rumah kaca, dan cuaca ekstrim yang dapat merusak lingkungan. Pembangunan yang terus berjalan juga berdampak negatif bagi lingkungan, karena tidak sedikit dalam proses pembangunan menghabiskan sumber daya alam dalam jumlah besar seperti kayu, asphalt, beton, baja, dan berbagai material lain yang limbahnya memberikan sumbangan yang tidak sedikit pada pemanasan global. Kegiatan konstruksi ternyata juga memberikan pengaruh besar pada perubahan keseimbangan ekosistem lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya area hijau, untuk itulah perlu diadakan gerakan green construction.
Green construction atau konstruksi hijau adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah. Aplikasi dari konstruksi hijau dapat berupa rumah hemat energi, dimana rumah tersebut didesain untuk mengurangi pemakaian listrik dalam pencahayaan, tata udara, serta ramah lingkungan.
Rumah tinggal merupakan tempat penggunaan energi terbesar kedua terbesar setelah industri, untuk itu perlu adanya efisiensi penggunaaan energi pada rumah tempat kita tinggal, agar tidak berdampak besar pada lingkungan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep Rumah Hemat Energi?
2. Bagaimana cara menjadikan rumah hemat energi dan tetap ramah lingkungan?
3. Manfaat apa saja yang di peroleh dari menghemat energi?
3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan Rumah Hemat Energi adalah untuk :
1. Mengetahui konsep Rumah Hemat Energi.
2. Mengetahui cara penghematan energi agar tetap ramah lingkungan.
3. Mengetahui manfaat menghemat energi.
1. ANALISA DATA dan PEMBAHASAN
5.1 Konsep Rumah Hemat Energi
Pembuatan rumah hemat energi merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Green Construction untuk mengurangi dampak pemanasan global. Rumah bukan sekedar tempat berteduh dari terik matahari atau siraman hujan, tetapi rumah adalah tempat proses sosialisasi bagi seorang manusia bersama keluarga. Setiap orang sudah pasti selalu mendambakan hunian yang memancarkan suasana damai dan menyenangkan. Konsep rumah hemat energi menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi listrik, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.
Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami, sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari. Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, material ramah lingkungan, dan menerapkan pola hidup hemat energi melalui pemanfaatan sumber energi alternatif, seperti angin dan cahaya alami. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden) dan atap surya ( atap dengan menggunakan panel surya) yang memiliki nilai ekologis tinggi yaitu suhu udara turun, pencemaran berkurang, dan ruang terbuka hijau bertambah.
Aspek yang harus dipertimbangkan dalam konsep rumah hemat energi adalah:
1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi, material, air dan lahan).
2. Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan lingkungan dan kesehatan.
3. Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran).
5.2 Cara Efisiensi Energi agar tetap ramah lingkungan
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
Hemat energi dapat dimulai dari rumah kita sendiri. Membangun atau merenovasi rumah sebaiknya tidak sekadar mementingkan gaya belaka, melainkan ada kiat agar rumah dapat ramah lingkungan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengefisiensi penggunaan energi dalam rumah, mulai dari pengaturan cahaya dalam rumah, menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat listrik, membuat sumur resapan, serta membuat ruang terbuka hijau atau taman rumah yang mensuplai kebutuhan udara bersih.
Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan energi di rumah agar tetap ramah lingkungan.
a. Memaksimalkan Pencahayaan dalam Rumah
Aspek pencahayaan memang memiliki peranan penting untuk menghadirkan suasana rumah sesuai dengan yang diinginkan. Lewat teknik dan sentuhan permainan cahaya yang tepat, efek dan nuansa yang berbeda akan mengisi setiap detil ruangan. Penataan cahaya pada interior rumah tinggal tentulah tidak mudah. Sebab, sebuah pencahayaan yang baik harus memperhatikan sudut teknis, estetika, gaya, dan warna. Atau tak tertutup kemungkinan untuk menciptakan suasana tertentu pada sebuah ruang sesuai dengan yang diinginkan.
1. Memaksimalkan Jendela pada rumah
Sumber pencahayaan ada dua, yaitu alami dan buatan. Sinar matahari adalah salah satu sumber cahaya alami yang dibutuhkan pada siang hari. Perancangan jendela yang baik dapat memungkinkan hadirnya sinar matahari ke setiap sudut ruangan. Selain mampu mendatangkan suasana segar di pagi hari, sumber cahaya gratis ini juga baik untuk kesehatan. Desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, akan memaksimalkan cahaya matahari yang masuk kedalam rumah. Agar udara di dalam rumah dapat mengalir maka harus ada lubang ventilasi pada arah tegak lurus datangnya angin. Jika sejajar dengan arah angin, maka sedikit sekali kemungkinan angin akan masuk ke dalam rumah. Atur penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang yang mengarah utara dan selatan, usahakan setiap ruangan mempunyai jendela atau ventilasi supaya ada pertukaran udara. Hal ini dilakukan supaya panas matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan suhu rumah naik sehingga penggunaan AC bisa dikurangi.
2. langit-langit rumah
Dalam membangun rumah, sebaiknya diusahakan dengan mempertinggi langit-langit. Ini berguna untuk mengurangi radiasi panas akibat matahari dalam ruangan.
b. Lantai
a. Bahan Pelapis Lantai Linoleum
Linoleum adalah bahan pelapis lantai ramah lingkungan yang yang tahan terhadap panas dan api. Linoleum terbuat dari bahan alami yang dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Produk ini efektif, dan bisa memenuhi persyaratan untuk kebersihan, keamanan, dan kemampuannya menjadi material yang ramah lingkungan.
c. Dinding Rumah
1. Dinding Kaca
Dinding kaca dapat membuat ruang menjadi terang pada siang hari. Dinding kaca juga menjadikan ruang terasa lebih lapang. Semula material kaca jarang digunakan sebagai material dinding maupun pintu. Sifat kaca yang rapuh dan rawan pecah merupakan alasannya. Namun kini, material kaca cukup populer digunakan sebagai dinding. Terutama pada bangunan-bangunan rumah modern.
Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada "meniadakan" batas antar ruang. Kaca-kaca transparan berukuran besar dapat membawa nature flow ke dalam ruang. Jika terdapat taman hijau di seputar rumah, dinding kaca akan menyajikan pemandangan tersebut ke dalam ruang. Selain fungsi di atas, kaca juga memungkinkan banyak cahaya alam masuk, menerangi ruang di dalam rumah. Sehingga, pada siang hari misalnya, tidak diperlukan lampu pada ruang-ruang yang berbatasan langsung dengan ruang luar. Dengan demikian, energi listrik untuk penerangan ruang pun dapat dihemat. Pada malam hari, kaca juga dapat menghadirkan pemandangan alam ke dalam ruangan dan menjadikan ruang lebih romantis.
2. Dinding be-panel
Be-panel merupakan kombinasi antara kemampuan insulasi dari Expanded Polystyrene (EPS) dan massa beton. Ini merupakan kombinasi material yang dapat menghasilkan sebuah struktur yang memiliki tingkat insulasi thermal yang tinggi. Dengan insulasi thermal yang tinggi maka akan mengurangi turun naiknya temperatur di dalam ruangan, sehingga dapat mengurangi konsumsi energi dari alat yang digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan ruangan.
d. Atap
Berikut beberapa cara untuk menghemat energi agar tetap ramah lingkungan dibagian atap rumah
1. Taman Atap
Sebuah penelitian menyebutkan, bila tanaman di bagian atap mempunyai tinggi sekitar 10 cm, maka dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25 persen. Sebuah ruangan yang terletak tepat di bawah green roof mempunyai suhu udara lebih rendah, yaitu sekitar 3 derajat hingga 4 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan. Green roof dan green wall juga berfungsi sebagai filter udara yang membuat udara lebih bersih. Sebagai informasi, setiap satu meter persegi rumput di bagian atap dapat menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor setiap tahunnya. Dengan membuat taman di atas atap, gedung-gedung bertingkat tetap bisa memiliki ruang terbuka hijau, karena ada efisiensi ruang. Taman di atas atap (roofgarden) merupakan salah satu alternatif penghijauan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di kota besar. Pembuatan taman di atas atap memang tidak murah dan membutuhkan struktur dan konstruksi atap yang spesifik. Bahkan untuk hasil yang optimal, konstruksi atap untuk taman didesain sejak awal, sebelum gedung itu dibangun. Namun investasi ini bisa kembali dalam beberapa tahun kemudian, karena biaya untuk listrik pendingin udara berkurang, serta nilai ekonomis bangunan bertambah. Selain menambah keteduhan, taman di atas atap juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun. Misalnya bambu atau palem dapat menyerap gas formalin dan bensin. Sedangkan tanaman bakung, selain menyerap gas formalin dan bensin, juga dapat menyerap alkohol dan aseton yang dihasilkan cat dan sebagainya. Tanaman rambat juga berfungsi untuk menyerap gas asetat, amonia, dan gas lainnya. Karena fungsi ini, tanaman rambat banyak dipakai untuk taman di atas atap di luar negeri.
2. Atap menggunakan Panel Surya
Energi matahari yang melimpah dimanfaatkan untuk menciptakan kemandirian energi di rumah. Salah satunya, dengan aspek desain yang dapat menempatkan solar panel di sisi rumah yang menghadap barat, yang mendapatkan terpaan sinar matahari paling tinggi dan lama. Selain memanfaatkan energi, hal ini dapat mengurangi panas yang merambat di dinding rumah, dan mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
3. Rangka Atap Baja
Konstruksi rangka atap baja ringan yang terbuat dari baja ringan (truss) menjadi solusi bagi rangka atap rumah biasa yang masih menggunakan kayu sebagai bahan dasar, karena adanya pengaruh dari cuaca dan rayap.
Keunggulan menggunakan Rangka Atap Baja Ringan:
- Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul di setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja lainnya.
- konstruksi stabil dan aman
- Menggunakan tumpuan sendi dan roll
- Prefabrikasi perkomponen
- Tahan terhadap karat, rayap, perubahan cuaca dan kelembaban
- Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat
- Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur
- Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya
- Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda
- Pemilihan bentang: 6 m - 8 m (bentang kecil), 8 m - 10 m (bentang menengah), 10 m - 12 m (bentang besar)
- Lebih dari 12 m (bentang khusus)
- Tersedia material dengan galvalume, zincalume dan galvanized
4. Penutup Atap
Bahan penutup atap harus memiliki nilai hambatan hantaran panas yang cukup besar dan memiliki kemampuan memantulkan panas yang baik. Penutup atap dari bahan tanah atau keramik sangat baik untuk kenyamanan suhu ruang dalam. Apalagi bila ditambah penggunaan lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Poin ini berhubungan dengan penggunaan energi listrik untuk AC.
5. Insulasi
Salah satu solusi mengurangi panas yaitu menggunakan insulasi. Lembaran insulasi yang dipasang di bawah penutup atap ini mampu merefleksikan radiasi panas matahari di kala siang. Insulasi ini juga bisa mengurangi suara berisik. Suara yang dapat direduksi hingga 15 desibel
6. Turbin Atap
Turbin atap adalah cerobong yang berputar ringan untuk menghisap udara ke luar rongga atap. Kelebihan turbin atap adalah tahan air dan tidak menggunakan listrik. Turbin atap dapat berputar dengan sedikit tiupan udara. Selama musim panas, ruang antara langit-langit dan atap akan sangat panas, meskipun pada atap rumah terdapat insulasi, sebagian dari panas ini tetap akan masuk ke dalam ruangan rumah, dengan adanya turbin atap, hawa panas didalam rumah dapat berkurang.
5.3 Pemanfaatan Lahan
1. Taman Rumah
Selain kebersihan dan ventilasi yang cukup, alangkah baiknya rumah yang sehat juga ditambah dengan taman indah dan terawat. Mempunyai taman indah menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja menjadi keuntungan bagi penghuni rumah. Dari penelitian ditemukan bahwa memandang taman saja sudah cukup memberikan efek baik untuk kesehatan psikologi orang. Lingkungan sekitar dengan pemandangan taman hijau dan bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi yang melihatnya.
2. Membuat Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknis konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu, diisi dengan bahan - bahan resapan (pasir, batu, dan ijuk) secara berlapis sampai rata dengan permukaan tanah yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan sekaligus peresapan air kedalam tanah. Pembuatan sumur resapan upaya memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksi air hujan ebagai media infiltrasi kedalam tanah yang dapat diterapkan dikawasan permukiman, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum. Adapun tujuan pembangunan sumur resapan untuk mengurangi erosi, menyimpan dan menaikan permukaan air tanah dalam rangka penyelamatan sumberdaya air.
5.3 Peralatan Rumah Tangga Hemat Energi
Hemat energi tidak hanya dilakukan terhadap fisik bangunan. Tapi juga penggunaan peralatan dalam rumah. Sejauh mungkin penghuni dapat menggunakan alat-alat elektronik yang hemat energi. Kurangi penggunaan bahan-bahan elektronik yang menggunakan tenaga listrik yang akan menimbulkan pemanasan global. Upaya hemat energi dapat dimulai dari hal sederhana. Mematikan lampu disiang hari, mematikan televisi, radio, kipas angin atau AC dan barang-barang elektronik jika tidak digunakan. Lebih selektif dalam memilih berbagai barang interior rumah, terutama dalam menggunakan barang elektronik yang ramah lingkungan.
Penggunaan energi secara wajar, memiliki banyak keuntungan. Penggunaan bahan bakar, gas, air, dan listrik secukupnya, tentunya akan menekan anggaran pengeluaran rumah tangga. Perilaku konsumtif dan berlebihan bukanlah tindakan bijaksana, karena anak cucu dan generasi penerus juga membutuhkan kehidupan yang baik dan nyaman menempati bumi. Pemanfaatan energi buatan yang telah banyak dikembangkan, dapat menjadi solusi hemat energi. Energi yang sering digunakan untuk peralatan rumah tangga adalah energi listrik. Energi listrik dibangkitkan dengan berbagai cara. Misalnya, energi listrik dihasilkan dari pengubahan energi angin, air, matahari, gas alam, dan minyak bumi.
Berikut adalah contoh peralatan rumah yang hemat energi
1. Kompor Induksi
Pilihan lain menghemat energi gas dan minyak yakni menggunakan kompor induksi. Memasak dengan kompor ini lebih cepat matang dibanding kompor biasa. Berbeda dengan kompor pada umumnya, kompor ini mungil dan tipis sehingga akan terlihat sangat mungil jika diletakkan di dapur selektif menggunakan barang elektronik.
2. Kipas Angin Plafon
Pemanas dan pendingin adalah peralatan yang paling memboroskan energi di rumah, selain itu juga paling mahal berkaitan dengan listrik, gas, minyak atau kayu. Kipas angin plafon, banyak digunkan pada musim panas, namun kipas angin ini juga sangat membantu saat musim dingin. Saat udara dingin, hawa panas dalam rumah akan naik ke atas ruangan dan terkumpul di dekat plafon, kipas angin plafon dengan kecepatan rendah dapat membantu mendorong hawa panas itu ke bawah. Hal ini juga bisa membantu mengurangi kondensasi pada jendela.
3. Lampu LED
LED adalah lampu berukuran kecil yang memiliki beberapa keunggulan antara lain konsumsi listrik rendah. Beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil. Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan dengan lampu pijar/ tungsten, maupun lampu fluorescent. Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama. 1 Watt lampu LED menghasilkan 100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih mahal
5.4 Manfaat Rumah Hemat Energi
Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi. Suasana kenyamanan akan diperoleh karena pengaturan sirkulasi angin dan cahaya yang apik. Kondisi tersebut tetap didapatkan meskipun rumah berada di tengah kota. Hal itu membuat kualitas hidup lebih baik.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
2. KESIMPULAN
Pembuatan rumah hemat energi merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Green Construction untuk mengurangi dampak pemanasan global. Konsep rumah hemat energi menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi listrik, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengefisiensi penggunaan energi dalam rumah, mulai dari pengaturan cahaya dalam rumah, menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat listrik, membuat sumur resapan, serta membuat ruang terbuka hijau atau taman rumah yang mensuplai kebutuhan udara bersih. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan
3. REFERENSI
Epoch Times. Hemat Energi dengan Kipas Angin dan Turbin Atap. 24 Januari 2011
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/1515-hemat-energi-dengan-kipas-angin-dan-turbin-atap
Iman Hartani. Rumah Hemat Energi. 19 Januari 2011. http://www.kulinet.com/baca/rumah-hemat-energi/28/
Indra Zaka Permana. Linoleum Bahan pelapis lantai ramah lingkungan. 31 Januari 2011.
Tri Harso Karyono. Hemat Energi Awali dari Desain Rumah. 20 Januari 2011.
http://properti.kompas.com/index.php/read/2009/08/04/21504311/hemat.energi.awali.dari.desain.rumah
3 komentar:
Lengkap banget bro penjelasannya, semoga bisa diterapkan dan hasilnya sesuai dengan harapan :)
Terima kasih telah mampir di blog ini...
Ya mudah2an saja,
besar harapan saya konsep ini bisa diterapkan secara optimal untuk ke depanya....
karena banyak sekali Manfaat yg akan di dapat dari Konsep ini.....
salam!!!!!!!!!!!!!!
Thanks....:17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar