Menjawab Tantangan Hidup
Menanggung segala sesuatu, memikul, atau memberikan jawab, dan menanggung segala akibatnya merupakan sepercik dari arti tanggung jawab. Nia Triana Winarsih Remaja usia 17 tahun yang harus menjalani hidup dengan segudang masalah, penderitaan dan tanda tanya tentang sebuah kehidupan…..
Di usia semuda ini Nia harus memikul beban keluarga. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakan.Kini dia hidup bersama kedua adiknya, Sovie yang duduk di kelas dua SMP, dan Rudy yang baru berusia enam tahun. Sejak kepergian orang tuanya, Nia harus menggantikan posisi orang tuanya untuk mendidik dan memberikan yang terbaik untuk untuk kedua adiknya yang sangat dia cintai. Tanggung jawab untuk kesejahteraan, keselamatan, dan pendidikan, itulah yang harus Nia penuhi…
Hari berganti dan berganti namun hidup makin tak berarti...... Hidup yang selalu di hampiri kesedihan kadang Nia menangis dalam senyum, namun apa yang di lakukanya demi kebahagiaan kedua adiknya. Memang berat kehidupan yang harus di jalani oleh Nia,
Suatu malam Widana melihat Nia bergandeng dengan dengan pria setengah baya, Menuju sebuah tempat yang sudah jelas tak lazim untuk wanita seusia Nia. Dengan perlahan lahan Widana mengikuti Nia dari belakang, tetapi Widana sendiri tidak begitu yakin kalau yang dia lihat itu adalah Nia teman kelasnya, karena sepengetahuannya Nia adalah anak yang berkepribadian baik. Dengan penuh rasa penasaran Widana masuk dan bertanya kepada salah satu pelayan yang bekerja di tempat itu.
“Misi kak, gue boleh nanya gak ?”, tanyanya.
“Oh,ya gue bisa bantu apa nie”,jawabnya dengan ramah.
“Cewek itu namanya Nia?”dengan menunjuk kearah sebuah ruangan…
“Maksud mu yang baru masuk itu.?”
“Ya..”,jawab Widana dengan suara pelan.
“Ya, itu Nia…,nama lengkapnya Nia Triana Winarsih, tapi di sini dia lebih dikenal dengan nama Bunga”,papar pelayan itu.
Bersama malam gelap gulita, waktu berputar seiring langkah kaki Nia menjalani hidup, matahari pun menampakan sinarnya. Pagi yang cerah, Serasa angin surga menyapa....menemani Nia berangkat sekolah hari itu......
Setiba di sekolah, Nia dipanggil oleh kepala sekolah….
Dengan bingung Nia menuju ruang kepala sekolah….
Tok tok tok……
“Selamat siang”,ucap Nia.
“Silakan masuk”, jawab kepala sekolah.
“Duduk di situ, kamu tahu … kenapa kamu dipanggil di sini?”bentak kepala sekolah.
Dengan rasa takut nya Nia hanya bisa terdiam tanpa satu kata yang terlontar dari bibirnya.
“Kamu telah mencemarkan nama baik sekolah ini, kamu telah melangar aturan disini, kamu tahu itu?”,dengan tegasnya suara yang terucap….
Nia hanya terdiam
“Nia salah pak, Nia minta maaf”, jawab Nia dengan perasaan menyesalnya.
“Maaf,apa..???”,sahut kepala sekolah
“semua kata maaf mu sudah tidak ada lagi artinya Nia, semua sudah terlambat”,kata kepala sekolah dengan emosi yang meluap-luap.
Nia pun secara spontan bersujud dan memohon dihadapan kepala sekolah itu,
“Pak, tolong jangan keluarkan saya, Pak ! Saya masih ingin sekolah di sini, maafkan saya ,Pak!”
Meskipun Nia memohon, tiada hasil yang ia dapat. Semua pembelaannya untuk tetap bernaung di sekolah tercintanya itu tidak berarti di mata Beliau. Hanya rasa sesal yang Nia dapat…
“Bapak sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi Nia, satu satunya kebijakan yang harus Bapak lakukan adalah mengeluarkan kamu dari sekolah ini”, ucap kepalah sekolah.
Sekian banyak air mata yang bercucuran tapi apalah daya mungkin ini telah menjadi takdir bagi Nia.dengan langkah yang berat Nia harus pergi dari sekolahnya………
Setiba di rumah, kedua adiknya sudah tidak ada, entah kemana mereka, Nia awalnya merasa mereka hanya keluar bermain seperti biasa. Namun, saat ia menoleh kearah meja, ia menemukan selembar kertas putih yang tertindih dengan pena hitam di atasnya. Nia pun segera mengambilnya dan dengan rasa penasaran Nia pun langsung membaca tulisan itu
”maafkan kami kak,kami harus pergi.kami kecewa dengan sikap yang kakak ambil, kakak telah berada pada jalan yang salah,lebih baik kami pergi daripada harus hidup dengan jalan seperti ini………Sovie dan Rudy”.
Kertas itu hancur dengan tetesan air mata Nia, ternyata kedua adiknya telah mengetahui apa yang dilakukan oleh kakaknya selama ini. Kali ini Nia semakin bingung, hidup dia hancur berkeping-keping, Nia tidak tau harus berbuat apa lagi sekarang………………
Memang berat liku-luku perjalan hidup yang dilalui Nia, semakin hari hidupnya hancur diambang rasa tanggung jawab yang begitu besar. Memang bukanlah suatu yang mudah bagi seorang perempuan seusia Nia untuk menjawab semua realita hidup yang dihadapinya..
Semua yang dia lakukan, bukanlah tanpa alasan yang jelas, Nia terpaksa malakukan perbuatan terhina dan anmoral itu, demi bertahan hidup dan rasa tanggung jawab yang sangat mendalam, demi kedua adiknya dia rela menjual dirinya…….
Sungguh susah untuk memilih, jalan mana yang harus Nia tempuh, jalan lurus yang tak menemukan jawaban atau jalan berliku yang akan membuat dia merasa berdosa seumur hidup. Pengorbanan yang Nia lakukan sangat besar, sunguh seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar…
Haripun menjelang sore, Nia makin gelisah kemana adikya pergi. Dia bertanya sana sini akan tetapi tidak ada yang melihat kemana adiknya pergi………..
Jam menunjukan pukul 09.00 malam namun Nia belum juga menemukan jejak mereka, Nia tidak tahu lagi harus kemana mencari hampir semua teman-teman adiknya dia hubungi namun tidak membuahkan hasil satu pun tidak ada yang tahu……..
Sepanjang jalan pencarian, lelah dan letih membalut tubuh Nia hingga dia beristirahat dan duduk di trotoar dibawah sinar sebuah lampu ditengah kegelapan malam, secara perlahan dia menarik nafas kemudian di hembuskan,….
Berdering handphone di genggaman tangannya, sebuah panggilan dari nomor yang tak di kenal, kemudian Nia menerimanya…..
“Selamat malam,dengan saudari Nia”, terdengar suara dari handphonenya.
“Ya,betul dengan saya,sendiri”, jawab Nia dengan suara halus.
“Ini dari rumah sakit Harapan Jaya, memberitahukan bahwa adik kamu di tabrak mobil”,kata seorang Suster.
Handphone di tangan Nia pun terjatuh,….sejenak dia menenangkan diri kemudian langsung menuju rumah sakit Harapan Jaya……..
Setelah sampai di rumah sakit Nia segera menuju ruangan adiknya Sovie di rawat. Sayangnya yang paling menyakitkan, Nia tak sempat ketemu dengan adiknya lagi, adiknya telah pergi untuk selama-lamanya,……….
Nia pun menangis kemudian datang dari belakang seorang laki-laki tak dikenal bersama adiknya…..
Dengan kebingunan dan rasa sedih yang masih mengalir di dalam hatinya, dia bertanya dalam hati siapakah orang yang bersama adikya tersebut…….Orang itu menghampiri Nia dan berkata:
“Sudahlah Nia, jangan menangis lagi. Biarlah adikmu pergi dengan tenang”.
Nia berdiri dan berkata dengan tersedu-sedu “Bapa ini siapa?” Tanya Nia
“Saya Pak Herman, saya yang membawa adikmu ke rumah sakit ini karena ia korban tabrak lari.” Jawab pak Herman.
Dengan belaian lembut Nia memeluk adiknya Rudy yang tadi bersama Pak Herman.
Setelah itu terjadi dialog yang cukup panjang antara Pak Herman dengan Nia. Pak Herman pun sempat meneteskan air mata setelah mendengar semua cerita dari Nia mengenai kehidupan keluarganya. Dan ia pun merasa ada tanggung jawab untuk melindungi Nia dan adiknya. Akhirnya Nia bersama adiknya ikut dengan Pak Herman dan tinggal di keluarga Pak Herman. Pak Herman pun membiayai Nia dan adiknya untuk sekolah lagi. Nia bahagia bisa menikmati hidup layaknya remaja di usianya. Di sekolah yang baru ini, ia pun dengan sungguh-sungguh belajar, untuk dapat mewujudkan cita-citanya. Ia tidak lagi membuang kesempatan ini. Terbukti dengan prestasi yang ia dapatkan di sekolah. Pak Herman pun bangga dengan hasil yang dicapai oleh Nia.
Sekian banyak rintangan dan cobaan yang dialami Nia, tidak membuat ia menyerah untuk menembus tembok kesuksesan dan berhasil mencapai cita-citanya.Nia tidak pernah putus asa ketika menjalani hidup tanpa orangtua dan menjadi tulang pungung keluarga.Meskipun dari sisi moralitasnya salah tapi dari sisi tangung jawab Nia seorang anak yang mempunyai sikap tanggung jawab yang besar karena dengan rasa tanggung jawab ia berkorban melakukan tindakan salah.
Manusia dan tanggung jawab merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan,dimana ada manusia pasti ada tanggung jawab namun sebuah tanggung jawab ada dua pilihan, tanggung jawab yang dilakukan dengan jalan yang benar dan tanggung jawab pada jalan yang yang salah. Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang di sengaja maupun yang tidak disengaja, dapat juga diartikan sebagai perwujudan dan kesadaran akan kewajiban itulah tanggung jawab.
By : Yogi Oxta vianto
*SELESAI*
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar